Strategi Pengelolaan Aset Daerah Labuan Bajo untuk Pariwisata Berkelanjutan


Labuan Bajo, salah satu destinasi pariwisata terkenal di Indonesia, telah menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pesona alam yang memukau, Labuan Bajo menawarkan keindahan alam bawah laut yang memukau serta pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan. Namun, untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo, strategi pengelolaan aset daerah sangat diperlukan.

Strategi pengelolaan aset daerah Labuan Bajo untuk pariwisata berkelanjutan haruslah melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, pemangku kepentingan pariwisata, dan masyarakat setempat. Menurut Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, “Pengelolaan aset daerah harus dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Labuan Bajo.”

Salah satu strategi pengelolaan aset daerah Labuan Bajo adalah dengan mengembangkan infrastruktur pariwisata yang ramah lingkungan. Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Ecotourism Network (IEN), Slamet Sugiri, “Pengembangan infrastruktur pariwisata yang ramah lingkungan akan membantu menjaga keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo tanpa merusak lingkungan.”

Selain itu, melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan aset daerah juga merupakan langkah penting. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, “Partisipasi masyarakat setempat dalam pengelolaan aset daerah akan membantu menjaga keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.”

Dalam upaya menjaga keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo, kolaborasi antara pemerintah daerah, pemangku kepentingan pariwisata, dan masyarakat setempat sangat diperlukan. Dengan menerapkan strategi pengelolaan aset daerah yang berkelanjutan, Labuan Bajo dapat terus menjadi destinasi pariwisata unggulan di Indonesia yang tetap menjaga kelestarian alam dan budaya lokalnya.